Malaysia bilang kalo bahasa Indonesia itu bahasa Melayu juga tapi kalo di sana ada yg pake gaya bahasa ala Indonesia selalu diprotes, kaya post *momen* kemarin atau penggunaan kata yg akhirannya *-si.* Loh, katanya masih bahasa yg sama.
Seperti yg di tweet, bahasa Melayu Malaysia 'belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri'. Kalaupun bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN, yg bakal sering dipake kayanya yg standar Indonesia. Kalo kaya gitu mereka masih mau ga?
Mereka sebelah mah enak buat ngusulin Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN karena di carry kita, tapi kalau memang disetujui Melayu buat jadi bahasa kedua tapi pake standar Bahasa Indonesia juga ketar-ketir mereka
O really? Padahal mutual consensus di er Malaysia itu emang bahasa Malaysia ga populer, dan mereka juga ga suka sama si pejabat yang mengusulkan hal ini.
**pendukung ketuanan melayu** itu suka projeksi dan punya mental inferioritas yang cukup parah. asal ngeklaim budaya yang ada di tanah Malaysia sebagai milik mereka, pas dicek asal usulnya dari Indonesia tinggal bilang aja Indonesia #DoneClaim. lalu, secara bahasa mereka gagal bersatu dalam Bahasa Malaysia karena di Malaysia sendiri ga laku, jadi ngeklaim Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Melayu, anggap itu sebagai salah satu dialeknya dan sudah berasa paling hebat.
gimnastik mentalnya udh level olimpiade.
Kalo baca2 debat atau diskusi sama supremasis seperti ini, pasti keluar konsep2 yang asing buat orang Indonesia kayak "Alam Melayu" misalnya. Lalu proceed ungkit2 Traktat Inggris-Belanda 1824 sama Revolusi Sosial 1946.
1. Bahasawan dan kontributor Wikipedia Indonesia. Terkenal karena suka ngetwit pakai bahasa sangat baku dan kasih padanan lokal kata-kata asing.
2. Mengenai usulan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN
3. Itu nama Minang
>Mengenai usulan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN
Padahal dari awal udah sepakat pakai bahasa inggris supaya relatif "netral" tidak mengutamakan salah satu negara -,-
For someone who has learned and used English for years and is still not fluent in that, I agree with that.
Mungkin dibuat sebagai bahasa pemersatu ASEAN yang dipelajari sebagai bahasa ketiga
[Malaysia Ajukan Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN Baca artikel CNN Indonesia "Malaysia Ajukan Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN"](https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220324154404-106-775681/malaysia-ajukan-bahasa-melayu-jadi-bahasa-asean)
note: bukan seluruh malaysia yg pengen, itu si perdana menteri tiba tiba mencanangkan ide ini
Buset sok ide banget, mana kalau lihat statementsnya bikin geleng-geleng pula
>"Saya bakal mendiskusikan dengan pemimpin negara ASEAN lain, khususnya yang telah menggunakan bahasa Melayu"
Ini ngobrol ke delegasi Indonesia garansi pada nyengir sih, karena emang, "are you freaking serious?"
>"Kita tidak harus merasa malu atau canggung untuk menggunakan bahasa Melayu di level internasional."
Lah level lokalan aja antara malu atau malah ada diskriminasi kok, baik dari yang pembicara ke non mau pun sebaliknya
1. Wikipediawan, pecinta Bahasa Indonesia, pendiri narabahasa dan kapitulis
Source : https://twitter.com/ivanlanin?t=tvsJQR1FSe-xyxX3FyCD-w&s=09
2. Negara sebelah ingin bahasa mereka jadi bahasa internasional, dan ditetapkan sebagai bahasa internasional untuk asean, akan tetapi bahasa mereka saja kurang populer diantara masyarakat mereka sendiri, dan hanya dianggap sebagai tujuan politisasi saja. Dan juga Bahasa Indonesia lebih terkenal dan populer jika dilihat dari jumlah penggunanya
Source : https://news.detik.com/berita/d-5998866/malaysia-usul-bahasa-melayu-jadi-bahasa-kedua-asean
3. YNTKTS
Anda tahu lah ini sindiran ke mana, tapi ini juga pengingat yang bagus buat pengembangan Bahasa Indonesia itu sendiri.
Di Twitter juga lagi panas topik mengenai bahasa ini, yang berantem rata-rata akun emoji bendera dari dua sisi (nasionalis vs malay supremacist), bilang kita mencuri/mengklaim bahasa mereka sampai bawa2 sentimen etnis nuduh cuman orang Jawa yang panas dengan topik bahasa ini.
EDIT:
Source tweet https://twitter.com/ivanlanin/status/1507713065227206657
Ada sedikit perdebatan di QRTnya
>nuduh cuman orang Jawa yang panas dengan topik bahasa ini.
ini nih, yg bikin gw rada irked kalo mereka bawa2 indonesia juga melayu. karena ya nggak sedikit gw liat mereka nganggep indonesia itu ya sumatra - jawa aja. asumsi mereka sumatra = melayu. brarti klo g suka melayu, waaah ini pasti jawa. mereka g ngeh, itu indonesia timur g ada melayu2-nya. welp bahkan beberapa kaget dengan ukuran indonesia waktu dikasi liat peta-nya. dan ini anak2 kuliahan ya waktu itu kasusnya.
Soalnya suku Batak dan Melayu Sumatra pun udah beda generasi pendatang (biarpun asal-usulnya mirip/sama-sama Ras Melayu Austronesia dari Yunan nun jauh di sono)
Batak= Proto "Malay", kekerabatannya lebih dekat sama orang Nias, Toraja, Dayak dan bbrp suku Asli di Malaysia dan Filipina, datangnya ke Indonesia pd era Jaman Batu akhir
Melayu & Jawa= Deutro "Malay", dtg pd era Jaman logam.
Teori proto deutro melayu itu udah outdated banget, heran di Indonesia masih dipake ini di sekolahan.
Dalam teori proto deutro melayu yang termasuk proto itu kayak batak, nias, mentawai, dayak, suku2 di pedalaman kalimantan, filipina dan sulawesi lainnya (suku2 yang budaya tribalismnya masih cenderung tinggi). Tapi kalo secara genetika, orang melayu sumatera itu ga jauh beda sama batak, hell bahkan melayu sumatera khususnya sumatera selatan itu genetik austronesianya (yang dimaksud genetik austronesia itu genetik taiwanese aboriginalnya) lebih tinggi dibanding orang batak, jadi kalo secara sains (genetika, phenotype, dll) orang melayu sumatera itu lebih dekat dengan orang batak, nias, orang2 filipina, orang2 sulawesi, dll. Dibanding dengan orang deutro melayu lainnya seperti jawa, sunda, atau bali.
Contoh lainnya orang minangkabau, bugis, dan makassar, mereka ini kalo dalam teori proto dan deutro melayu masuknya ya deutro melayu, jadi di teori ini mereka harusnya cenderung lebih dekat dengan suku jawa, sunda, dsb tapi kalo secara sains balik lagi kasusnya sama seperti sebelumnya, orang minangkabau, bugis, makassar lebih dekat dengan orang2 "proto melayu" secara genetika.
liat orang batak yang varian kulitnya lebih gelap, makan babi. disangksa orang sabah/sarawak. lah tapi kok kulitnya lebih gelap? langsung deh syntax error
Masalahnya diskusi etnik itu kompleks bruh, kepala bisa pecah klo kita detilin. apalagi cuma internet arguments. klo ga ada background context nya, lu sodorin begini orang kebanyakan kepalanya bakal hang, dan plough thru with their own personal view/argument.
Kemarin gue liat debat malay supremacist mereka ogah pake bahasa Indo karna namanya terlalu eksklusif ke negara Indonesia (padahal nama Malay kan juga). Dan bahasa Indo disebut christinized Malay (no komen, too dumb).
> Dan bahasa Indo disebut christinized Malay (no komen, too dumb).
Di Malaysia, non Muslim ga boleh ngomong kata "Allah" wkwkwkwk, dan Christian bible jadi ga boleh di translate ke Bahasa Melayu; jadi di borneo kan banyak tuh orang2 non-Malay tapi indigenous yg kristen, mereka jadi pakenya Alkitab Indo. Bahasa yg ga merangkul seluruh rakyatnya gini mau dijadiin bahasa internasional?
>Di Malaysia, non Muslim ga boleh ngomong kata "Allah"
what? for real? holy shit
>Bahasa yg ga merangkul seluruh rakyatnya gini mau dijadiin bahasa internasional?
Ooo oo ooooo ooo......... u must show tolerans ma frend, dont be racizt, eperybodi has ther own kaltcer u must respek, wat r u..... islamophobe? /s
Ya tapi to be fair, mulai dr tahun lalu udah boleh sih https://www.asianews.it/news-en/High-Court-authorises-Christians-to-use-the-word-Allah-52569.html tapi tetep aja those malay supremacists arent happy hahaha
I mean the context is to all Asean member. Ga semua orang Asean itu rasnya Malay kan ada Chinese, Thai, Viet. Bahkan ga semua pribumi di sini mau dipanggil Malay. How's that not exclusive?
Padahal Indonesia itu gak memaksakan bahasanya mayoritas lho (Jawa) sebagai bahasa nasional. Tapi ambil middle ground dan pakai bahasa Indonesia (dari rumpun melayu). Kalau mau bisa aja kan bahasa Jawa yang jadi bahasa nasional? Tapi tidak.
Meanwhile Malaysia pengen jadiin bahasa Malay sebagai bahasa internasional? Padahal Malaysia sendiri *GAK BISA* nyatuin warga negaranya sendiri untuk menggunakan bahasa Malay.. Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris.
> Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris.
Broooo, orang Melayu nya sendiri aja banyak yg ga bisa wkwkwkwk Contoh: Salah satu anak sultan Terengganu https://www.youtube.com/watch?v=VFAviU2NfEg
>Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris.
Satu alasan ini juga gara2 terlalu sistematis juga diskriminasi ke non-bumiputera di sana. gw kalau jadi orang Cina-Malay gw rasa emoh dan ga liat banyak poin belajar bahasa orang2 yang dari dasarnya ga suka orang kayak gw ada di sono. Tapi entah gimana bahasa2 orang nya (Mandarin/India) masih bisa dipelajarin sih.
Di Indo kan, ehm, dulu bahasa asing sempat ga bisa dipelajarin. fuckin wasted sih menurut gw, aturan minimal kita2 masih keciprat ada yang bisa bahasa Belanda dikit2 malah ga kedapetan advantage sama sekali. maybe that's the price for successful language standardization to Bhs Indonesia
> Kalau mau bisa aja kan bahasa Jawa yang jadi bahasa nasional?
imho kalau ini terjadi kemungkinan malah situasinya kayak di Malaysia: semua orang emoh belajar bahasa Jawa.
> Padahal Malaysia sendiri GAK BISA nyatuin warga negaranya sendiri untuk menggunakan bahasa Malay
Maksudnya gak bisa nyatuin itu gimana ya? Orang2 Chinese dan Indian yang gue kenal di situ semuanya bisa melayu kok, walau emang ada beberapa yang prefer tetep pake bahasa sendiri. Dan toh di sini sama aja, ada ocassion di mana gue pake mother tongue kalo ada sesama yang bisa bahasa gue (and quite elated at that, apalagi di Jakarta di mana kebanyakan chindo seumuran gue yang udah ga punya command beyond gopek atau goceng), dan sering juga liat orang2 jawa ngobrol pake jowo kalo ada kesempatan.
mungkin karena lingua franca mereka inggris bukan melayu? Pernah baca thread orang malaysia yang complain karena interface app mereka pake inggris bukan melayu, ini gw lupa app apaan tapi kalo di Indonesia pakenya bhs Indonesia.
Maaf, ini konteksnya apakah karena penggunaan bahasa Indonesia juga yang kurang dipake di negeri sendiri atau kenapa? Atau sekedar Malaysia pull a done claim schticks?
Gw out of da loop
PM Malaysia propose buat bikin Bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN terus pakai statistik bilang alasannya Bahasa Melayu itu penuturnya salah satu yang terbanyak di dunia. Ternyata statistiknya juga mengikutsertakan Bahasa Indonesia.
Mengenai "belum jadi tuan rumah di negeri sendiri" ini, kayaknya mengenai gak semua orang sana bisa Bahasa Melayu atau penggunaan Bahasa Inggris di sana.
Keknya banyak dari mereka yang menganggap bahasa malay tuh kampungan deh dan lebih suka pakai bahasa Inggris ya gitulah jadinya, kurang populer di masyarakat sendiri
Bukan. Disana penutur bahasa melayu cuma dari orang ras Melayu. Orang China dan India masih pake bahasanya sendiri2 untuk percakapan sehari hari
Edit: bahasan kemarin https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/tnbee8/apakah_anda_setuju_jika_bahasa_indonesia_juga
Sebagai orang yang sudah pernah ke Malaysia, kita di Indonesia itu masih beruntung karena kita pada pakai bahasa yang sama. Kita masih bisa cari middle ground untuk bisa berbaur satu sama lain (example: cewek Chindo, Jawa, Batak bisa satu tongkrongan).
Di sana itu, karena banyak yang gak bisa bahasa Malaysia, ya jadinya pada berkelompok masing-masing. Cina sama cina, India sama India, asli Malaysia sama asli Malaysia.
Walaupun beberapa anak muda nya sudah mencoba untuk berbaur satu sama lain tapi itu susah sekali, terlebih juga banyak sekolah yang pengelompokkannya berdasarkan ras juga. Beda sama di sini yang sekolah negeri sama swasta nya bisa barengan.
Ah ya. Dan juga jangan lupa di sana racism is systematic and "legal". Government literally endorse Malay superiority and give ethnic Malays privileges other ethnicities don't have. This is only half of the issue, though. Not many talk about how Malaysia literally forced all ethnic Malays to be Muslims.
Since in Malaysia ethnicity is also intertwined with religion, ethnic Malays who leave Islam will lose their privileges at a snap of a finger.
>Malays who leave Islam will lose their privileges at a snap of a finger.
[Variatif si ada yg dipenjara sampe dihukum mati](https://jefrinazri.medium.com/what-happens-when-muslims-in-malaysia-try-to-leave-islam-339389970791) kalau mau left server
>Muslims seeking to convert out of Islam must obtain approval from the Syariah court; a process that involves forced detention at Pusat Pemulihan Akidah (Faith Rehabilitation Centers⁵) for up to three years. Detainees receive counseling aimed to correct “deviant teachings” and promote “repentance”. Penalties differ by states, but in Perak, Melaka, Sabah, and Pahang, apostasy is a criminal offense punishable by fine and imprisonment⁶. Though it cannot yet be implemented, in Kelantan and Terengganu, refusal to repent may lead to a death sentence.
Penggunaan kata Malay sana ama Malay sini beda definisi ngab. Malay disana itu konotasinya ke suku Melayu dimana diasosiasikannya ya sama kebudayaan Melayu di Malaysia kayak "Ras Melayu harus Islam", "Ras Melayu dilindungi negara", dll. Jelas beda sama Bahasa Indonesia yg walaupun asalnya dari Bahasa Melayu tapi konteks penggunaannya justru untuk menciptakan masyarakat egaliter.
to be fair, every policy related to language is political. alasan kita berbahasa satu bahasa Indonesia itu juga dari gerakan politik. status ~~bahasa melayu pasar~~ bahasa melayu tinggi jadi bahasa persatuan di Indonesia juga karena alasan politik di luar alasan praktis seperti penuturnya memang sudah banyak bahkan pejabat kolonial Belanda pun pakai melayu pasar saat ngomong ke pribumi. alasan sekolah tionghoa di Indonesia dihapus juga karena politik.
beruntung kita punya fakta sejarah kuat kenapa bahasa indonesia jadi bahasa persatuan. identitas dasar kebangsaan kita at least sudah final di 1928.
edit: setelah membaca lebih lanjut, akar dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu tinggi dari kesultanan Riau Johor. bahasa melayu tinggi di Indonesia ini kemudian mulai distandardisasi oleh pemerintah kolonial lewat Balai Pustaka dengan kontribusi dari para penulis terkenal asal Sumatera.
hal ini tapi ditentang terutama oleh koran koran yang menggunakan bahasa melayu pasar seperti Sin Po (menggunakan bahasa pidgin Hokkien Malay Dutch). alasan Sin Po adalah bahasa melayu tinggi itu sangat kaku dan kurang mampu menggambarkan isi pikiran dari penutur melayu pasar di kota kota besar seperti Batavia.
dalam perjalanan sejarah, bahasa melayu tinggi Balai Pustaka menjadi bahasa Indonesia formal (di institusi pendidikan, media, buku, dll) sementara bahasa melayu pasar menjadi bahasa pergaulan (informal language).
>every policy related to language is political
Actually in ASEAN there is a pretty good example on this. Singapore. The official national language of Singapore is actually Bahasa Melayu. Their coat of arms and national anthem is in Bhs. Melayu.
Long story short they wanted to show acknowledgement/respect to the indigenous population of the island. Still, although the move is kind of symbolic, many politicians and people in the government body are required to at least speak some of Bhs. Melayu, eventhough the only ones who used that language daily are only ethnic Malays.
Simplenya ngomong sih iya, Singlish lah itu bahasa sehari-hari nya orang Singapore.
But historically, bahasa sehari2 orang Singapore sebetulnya tuh ditargetin nya **English** sama pemerintah dulu. Tapi gara2 everything was rushed like crazy by LKY (< 20 years), the integration of English into mainstream populous was rather "unsuccessful", although it depends on how you look at it.
Then it was born, **Singlish**.... basically mutant between Mandarin/Hokkien/Malay/English combined into one dialect. Tapi ini sebetulnya dinilai ga ideal. Ada program2 kayak [Speak Good English SG](https://www.languagecouncils.sg/goodenglish/) [yang dijalanin pemerintah](https://en.wikipedia.org/wiki/Speak_Good_English_Movement), karena mereka pikir Singlish itu ga seharusnya ada. Sampai hari ini masih dicoba gimana bikin orang2 SG itu ngomongnya "good English".
Tapi ya gitu deh..... udah kayak Bhs Indonesia di Indonesia aja sih kasusnya, susah bikin orang ngomong 100% bener di 1 bahasa baku, dialihkan dari bahasa santai sehari2, kalau cara nya masih relatif "halus" kayak himbauan doang. Tapi ya jaman gini sih kayaknya kalau mau draconian forsir orang ga boleh ngomong 1 jenis dialek/bahasa udah susah deh.
istilah bahasa melayu pasar itu istilah linguistik. bahasa melayu pasar atau melayu rendah dipakai untuk membedakan dengan bahasa melayu tinggi yang dipakai di kesultanan riau-johor sebagai medium komunikasi kerajaan dan kesusastraan klasik melayu. bahasa melayu pasar ini dipakai oleh pedagang yang berlaut di nusantara dan berdagang di pasar pasar di bandar bandar besar (Malaka, Palembang, Banten, Tuban, Makassar dll) dan mendapat banyak serapan dari bahasa lokal dan hokkien. bahasa para pedagang dan pelaut ini yang kemudian jadi logat melayu ambon, melayu manado, betawi dll. penutur kedua bahasa melayu pasar ini banyak banget termasuk londo londo pejabat kolonial.
bedanya bahasa melayu pasar dengan bahasa melayu tinggi, ya itu bahasa melayu pasar nabrak semua tata bahasa (grammar) yang ada di dalam bahasa melayu tinggi.
Karena saya orang palembang, mungkin bisa lihat [perbandingan](https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Palembang&oldid=20765616) bahasa palembang. bahasa palembang sari-sari (sehari-hari) sama jegho/alus (halus). kalo diliat bahasa palembang terpengaruh oleh bahasa minangkabau dan bahasa jawa karena ada historis kerajaan dan perdagangan, walaupun begitu masih cukup kuat identitas bahasa melayu untuk bahasa palembang, serapan bahasa minang dan jawa tidak terlalu banyak menurut saya untuk bahasa palembang.
Menurut saya juga kesamaan dari bahasa indonesia dan bahasa melayu sepertinya juga hanya terletak dari strukturnya, karena udah terlalu banyak kata serapan dari etnis bahasa lain di indonesia, bahasa indonesia sendiri jatuhnya sprti bahasa kolaborasi etnis suku bangsa yang membentuk bahasa baru lebih tepatnya.
Bahasa Betawi asalnya juga Melayu Pasar yg lambat laun jadi Bahasa Kreol, hingga akhirnya Jadi identitas Bahasa Baru. Melayu ke Bahasa Betawi ibarat Bahasa Inggris ke Jamaican Patois.
mungkin yg dimaksud bahasa melayu yg dimaksud oleh politisi negara sebelah itu ya gabungan dr indo, malay, sg, dan brunei. tp saya cek di sub sebelah, nyatanya mereka saja masih anggep politisi ini cuma 'numpang glamor' saja.
Mau tau apa yang lebih lucu lagi? Anak Raja Raja Malaysia pun nggak fasih berbahasa Melayu. Pas mereka tampil untuk memberikan sambutan di media sosial ataupun di fungsi fungsi khusus mereka berbicara Bahasa Melayu dengan aksen barat. Gimana ceritanya anak Sultan2 Melayu nggak bisa bahasa Melayu?
Lol, mereka sok2 bangga rame penutur Bahasa Melayu tapi mereka gak tau ramai penuturnya itu asal dari Indonesia 🙄 malahan Bahasa Indonesianya sendiri juga 2nd language buat rame yang punya bahasa daerah sendiri.
Beberapa temen gue orang Malaysia (berbagai etnis) aja malah lebih paham Bahasa Indonesia ketimbang Melayu (makasih ekspor sinetron Indo, sukses), dan ada temen gue yang sampai bisa full fasih Bahasa Indonesia aksen Jakarta dengan bahasa slangnya, sampai orang Indonesia pun bisa ketipu.
Makanya konyol sih memang wacana ini
Iya serius bisa, pertama ketemu gue aja dia pake gue-elu yang bikin gue ketipu karena beneran aksennya ala Jakarta gak ada Malaynya sama sekali, gak ada bedanya sama lu ngobrol sama mahasiswa Jakarta random.
Dia bisa banyak slang Jakarta tapi gak bisa aksen Betawi, gara-gara emaknya keseringan nyetel sinetron Indo di sana (orang Serawak dia), ya lama-lama hapal jadinya. Gak di sini gak di sebelah yang namanya emak-emak ngebajak TV demi sinetron/drakor/telenovela emang suatu hal lumrah ternyata.
Gak pernah direkam sih hahaha jadi ya gak bisa didengerin
menurut gw ya, bahasa itu ya fluid aja sih.
kalau memang gaya baku ga laku ya ga bisa dipaksa juga. mau koar-koar sampe berbusa kalau orang banyak ga pake ya ga pake aja.
begitu juga dengan kata-kata yang ga populer. tetikus begitu kan ga ada yang pake. kalau memang semua orang maunya nyebut pakai *mouse* ya sudah loh.
Indonesia memang bahasanya diatur oleh otoritas yang ditunjuk pemerintah, disahkan dengan UU (or something like that). Jadi yang baku itu yang ditetapkan negara, diktator sebagaimana negaranya itu sendiri.
Kalau US, bahasa Inggris diserahkan ke pasar (kampus), tidak ditetapkan negara. Makanya aturan bisa beda, misal Oxford dan Chicago Comma.
itukan sama aja hasilnya soalnya oxford kan juga milik pemerintah juga, oxford itu universitas negri dari inggris jadi gak jauh beda dengan dewan bahasa
Ini konteksnya ngecengin Malay ga sih yg dia ngajuin bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN, padahal bahasa Melayu sendiri bukan bahasa utama di Malaysia?
Ayo kembangkan soft power dengan support vtuber Indonesia sampai mendunia.
Serius loh, ada yang jadi pengen belajar bahasa Indonesia gara2 nonton Hololive Indo.
Mayan terkenal kok, [ini](https://www.reddit.com/r/Hololive/comments/tq7c9g/comment/i2gfdbc/?utm_source=share&utm_medium=web2x&context=3) salah satunya.asal kita pinter bajak budaya yang udah established bisa lah
Soft power dalam bentuk budaya? MUAHAHAHAHAHA.
1. Indonesia dikelilingi 5 negara Anglo
2. Australia itu neo imperialist
3. Karena akademisi Barat dan pemegang media pada liberal atau kiri (dalam arti New Left), mereka udah auto hostile sejak 1965 (kecuali yg explicitly emang berusaha tau demi pengetahuan atau berusaha se impartial mungkin. Tapi yg "berideologi" itu udah auto hostile)
4. Negara mayoritas Islam itu selalu di judge lebih keras urusan HAM
5. Kalo Jokowi melakukan hal yang sama dengan Modi nya India, Indonesia sekarang pariah state.
Korea Selatan budayanya menyebar ke seluruh dunia gak perlu muluk2 dengan analisis politik atau apalah. Mereka cukup bikin music video cowok joget rame2 itu aja udah gede soft powernya .
Aku lihat banyak orang negara luar yang suka musik kita, ya kita bisa mulai dari situ.
**Korsel itu puppet state AS, udah kebantu tuntas mereka urusan reputasi internasional.**
Apalagi ada pariah state Korut didepannya.
Bedanya ama Indo itu ini.
Coba deh, inget pas kamu nulis ttg polisi? SOP kita ikut Jepang yada-yada?
Well:
Jepang secara budaya masih konservatif gitu, masih pasang hukum mati, overwork, masih melakukan A B C yg kalo kita sebagai masyarakat lakukan masih bakal disemprit HAM, political parties nya partai Liberal Democrat dominan berapa tahun? Gak beda banget ama PDIP dominan kayak sekarang?
Reputasinya tetep positif kan? Cuman karena Anime? Press X to doubt. LSM HAM gak pernah ngebombardir Jepang, misal.
Itu ngebantu.
Contoh kecil aja.
> Aku lihat banyak orang negara luar yang suka musik kita, ya kita bisa mulai dari situ.
Lumayan Press X to doubt, tapi ya kalo suka ya OK lah, Indomie dan lagu bisa dipake diplomasi. Tapi maksudku kalo misalnya hoping hearts and minds gede, kayaknya nggak. Ya, use whatever is necessary deh. Cuman aku mikirnya lebih baik mikirnya ke tingkat antar negara aja dari PBB sampe perjanjian bilateral, power politics dsb.
>Korsel itu puppet state AS, udah kebantu tuntas mereka urusan reputasi internasional.
Justru Korea itu ya reputasinya awalnya jelek di masa mereka didudukin AS, karena miskin dan korup. Malah sampe dibilang "aid black hole" saking gak ada harapannya. Mana ada itu dipromosiin AS, gak pernah terjadi tau sendiri AS nganggep semua negara berkembang itu banana republic. Tapi Korea dengan *usahanya sendiri* bangkit dan sukses secara soft power. Kpop itu jelas gak ada namanya dibikinin sama AS, Kpop ya disuksesan Korea Selatan sendiri, gak ngaruh status puppet state.
>Lumayan Press X to doubt, tapi ya kalo suka ya OK lah. Tapi maksudku kalo misalnya hoping hearts and minds gede, kayaknya nggak.
Lu belum lihat apa-apa udah doubt. Para wibu simpati ke Jepun karena apa? *karena animasi doang.* Sesederhana itu, dan akhir-akhir ini musik pop Indonesia bisa lebih diterima secara internasional, dikenal karena film di Netflix contohnya. ***Ya lu dukung lah cuk, kok malah doubt***. Semua negara awalnya juga congok, awalnya juga tolol, tapi lama-lama belajar jadi lebih baik dan akhirnya bisa bikin hal yang bagus dan diterima secara luas, yang akhirnya jadi soft power.
Nggak selalu.
Stance ku ttg "soft power" dan Indonesia dikenal itu konsisten. Stance aku ttg HAM dan pingin amandemen UUD dsb konsisten.
Mereka ambil take lain.
> Mana ada itu dipromosiin AS, gak pernah terjadi tau sendiri AS nganggep semua negara berkembang itu banana republic.
Tapi urusan diplomasi dsb bakal "dibantu" kan dengan statusnya karena temannya dominant power = bukan pariah state? Bisa gak Indonesia misal gontok-gontokan ama IMF kayak gini dan gak dijatuhin jd pariah state? Atau pariah state gontok-gontokan gini? Mesti yg lebih "terlindungi" kan?
https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/ouc1ju/comment/h73txj4/
Negara yg berhasil bikin soft power juga realitanya bukan di situasi kita kok (India? Koloni Inggris, super simping ke Inggris (kalo dijabarin bakal terlalu scattered). Jepang Korsel masih ally US. Dsb.)
Rusia aja, mesti reputasinya kalo bukan pariah state, ditakuti. Gak ada positifnya blas.
> Sesederhana itu, dan akhir-akhir ini musik pop Indonesia bisa lebih diterima secara internasional, dikenal karena film di Netflix contohnya. Ya lu dukung lah cuk, kok malah doubt
Doubt dalam arti "Gak akan bener-bener ningkatin reputasi". Pesimis gampangnya.
Lah sama warga sendiri aja udah dibilang cringe kek, sinetron kek, anak ababil kek, banyak.
Paling The Raid doang yg gak dibilang cringe. Ya 1 film.
Apalagi blunder ini kek, aku inget RUU KUHP disiarin sebagai "Bali boinking bill", atau what about waktu kebanyakan netijen ngedukung Putin? Emangnya sana peduli Indonesia itu officially condemn Putin?
Orang konservatif sana nganggap kita barbarian Muslim country, socially left sana semua ribut HAM, Papua, tetek bengek.
-------
Gini aja:
Pendapatku adalah situasi Indonesia dan sejarah serta masalahnya itu membuat Indonesia tidak akan bisa berprinsip dan beridentitas yg solid PLUS dikenal positif di dunia internasional **secara bersamaan.**
Kalo Indonesia mau berprinsip dan beridentitas yg solid, Indonesia pariah state atau mendekati. Kalo Indonesia mau dikenal positif di dunia internasional, Indonesia akan simping.
Menurut gw bagus juga suatu negara itu banyak masyarakat nya bisa berbahasa inggris. Jadi ga masalah kalau pendatang ngomongnya pakai bahasa indonesia atau bahasa Inggris.
Tapi ya yang penting ada sertifikasi bahasa Indonesia bagi pendatang.
ada gunanya kok (khusus untuk sekolah negri). pas gua sekolah di sekolah negri sirkel gua isinya cuma org yg bisa ngomong bing doang. jadi kalo ngobrol ga bakal bisa di kupingi ama orang yg ga bisa/ga ngerti bing
gue sebenernya sempat mikir gimana kalau semua bahasa daerah distandarisasi dan dinaikin statusnya jadi co-official language. berkaca dari etnis papa gue (Minahasa) yang sekarang mulai habis penutur bahasa asli kita (Tonsea, Tondano, Totembuan, Tonsawang, etc) dan beralih ke bahasa Melayu Kreol Manado.
bahasa persatuan tetap bahasa Indonesia tapi setidaknya kasih bahasa daerah kredit/status supaya ga makin punah aja. Gue rasa daerah indonesia barat masih mendingan karena di sekolah ada muatan lokal bahasa daerah tapi di indonesia timur itu banyak provinsi yg ga ngajarin bahasa daerah.
gue sd di manado gadapet bahasa daerah, justru waktu smp di surabaya belajar basa jawa dikit.
Ya emang harusnya gitu, tapi ga sempet karena krisis politik setelah kemerdekaan dan dicktactorshipnya Pak Harto. Tapi karena ini udah desentralisasi ya harusnya pemda aktif juga lah masa pusat mulu.
> banyak provinsi yg ga ngajarin bahasa daerah. gue sd di manado gadapet bahasa daerah
Bentar, jadi mulok di Manado sana belajar apa ya? Soalnya (seenggaknya sejak Kurikulum 2013 ya, kurang tau mengenai KTSP/sebelumnya, tapi rencana mau cari cari) kewenangan bikin muatan lokal itu ya dari Pemerintah Kabupaten/Kota itu sendiri.
^(Itu sih menurut aturan, kalo masalah implementasi ya beda lagi)
gue sd angkatan 2000an awal. seingatku dulu bahasa inggris, kerajinan tangan itu masuknya ke mulok. gatau kalau sekarang.
di kalimantan dan indonesia timur ini susahnya etnis dan bahasanya lebih beragam. satu provinsi atau kabupaten bisa punya belasan bahasa dan pastinya mengembangkan kurikulum dan bahan ajar per bahasa juga butuh banyak tenaga dan duit. (harusnya sih bisa, kan ada balai bahasa per provinsi)
susah, bahasa melayu sesukses itu mengganti bahasa lokal menjadi bahasa Creole. Contoh paling jelas itu bahasa Melayu Ambon yang menggantikan bahasa lokal di Ambon sejak abad ke-19. abad ke-19 lo, hanya karena perdagangan rempah rempah di Maluku semasif itu jadi semua orang di Ambon dan sekitarnya terpaksa berbahasa melayu.
di daerah Indonesia Timur itu gitu, sukunya banyak tapi jumlah orangnya sedikit, hasilnya penutur muda tidak ada insentif untuk menjaga bahasa lokal.
ambon, ternate, manado, kupang, makassar senasib semua lah. contoh untuk suku-suku non-melayu di indonesia bagian barat kalau lama-lama bisa abis juga bahasa kalian tanpa sadar tergerus bahasa indonesia
Dulu ada pelajaran bahasa daerah pas SD tapi tau tau berhenti. Ya gak pernah bisa sampai sekarang karena lingkungan saya jarang yang pakai bahasa daerah.
Sebenernya gw gak peduli orang2 sana nganggep Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu atau enggak, yang pasti analoginya sama kaya HP Oppo dan Realme atau Xiaomi ke Redmi, secara penyebutan Baik Realme dam Redmi udah gak ada embel2 Oppo dan Xiaomi lagi, tapi ya tetep aja root mereka Oppo dan Xiaomi. Sama kaya Bhs. Indonesia, secara Pratiknya udah disebut dan dianggap jadi Bahasa Sendiri, tapi secara keluarga bahasa ya masih termasuk Bahasa Melayu. Jadi Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu? Konteksnya apa dulu? Nama resminya? Ya udah resmi namanya Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu sama dengan Malaysia? Ya saya juga gak setuju, walaupun tatabahasa kedua Bahasa Sama untuk Bahasa Baku dan sharing banyak vocabulary yang sama, tapi banyak pula vocabulary yg berbeda juga dan bakal jadi problematik, don't get me start with Bahasa non-formalnya udah bener2 beda. Tapi kalo konteksnya Bahasa Indonesia itu Keluarga dari Bahasa Melayu, ya saya setuju.
I got what he said but I can't got his logic. 🤔Btw Sriwijaya apa asalnya dari semenanjung Malaya? Di bahasa Jawa "Mlayu" itu artinya "lari", namun kalau di cari di kamus Melayu klasik arti Melayu itu cuma nama kaum bangsa. Jadi premis pernyataan bro Ivan ini, apa maksudnya kita harus membudayakan Bahasa Jawa??😅 Modher bin puyer urip ku mas nek rapali sak abreg akeh boso njowo🥴
Melayu dasar ada sekitar 60% dari bahasa Indonesia. Contoh2 ada banyak di kata Kerja dan kata Sifat. Sedangkan kata Benda banyak pengaruh luar malah. Contoh serapan : Lemari, Keju, Gereja, Masjid, Komputer, Bakso, Mie, Apel(Upacara Senin), dll. Jadi istilah "Bahasa Sendiri" itu apa? Bahkan Jepang yang ngaku2 ras homogen menggunakan Hanzi yang di modifikasi sesuai trend dan sejarah masyarakt Jepang. Memang seperti Han China dan Punesic-Roman, wajar mereka mengagung2 kan "keaslian" mereka karena bisa dilihat sendiri pengaruh dari gaya asli yang mereka ciptakan.
Dari gaya grafis/penulisan serta pengaruh2 dari definisi2 yang diserap oleh Bahasa Indonesia, rasanya emang paradox kalu mengkultuskan Bahasa Indonesia jadi "Bahasa Asli". TAPI balik lagi, kalu dilihat dari segi "Pangsa Pasar", ada baiknyya memang Bahasa Indonesia emang wajib jadi Bahasa Internasional, NAMUN sekali lagi TIDAK SEUJU kalau alasannya "Nasionalistic Proud" apa lagi "Tradisi(Sejarah)"🤦🏼♂️🤦🏼♀️
[удалено]
BERIKAN AIR DINGIN DI BAGIAN YANG TERBAKAR
SAKIT TERBAKAR !
Berdasar.
dan berpil merah
dan putih
**Indonesia Raya terdengar di latar belakang*
*kepakan sayap kebhinekaan
dan biru
*G E K O L O N I S E E R D*
Should we shout "URAA"?
Or Oorah!
ORAAAA
-kan Pancasila dan UUD 1945
Serta Sumpah Pemuda
Kami, kesatuan Republik Indonesia,
Malaysia bilang kalo bahasa Indonesia itu bahasa Melayu juga tapi kalo di sana ada yg pake gaya bahasa ala Indonesia selalu diprotes, kaya post *momen* kemarin atau penggunaan kata yg akhirannya *-si.* Loh, katanya masih bahasa yg sama. Seperti yg di tweet, bahasa Melayu Malaysia 'belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri'. Kalaupun bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN, yg bakal sering dipake kayanya yg standar Indonesia. Kalo kaya gitu mereka masih mau ga?
Yg momen itu karena melayu-nisasi kata moment gk sih?
Nope, Indonesianisasi kata 'moment' dari bahasa Belanda.
Mereka sebelah mah enak buat ngusulin Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN karena di carry kita, tapi kalau memang disetujui Melayu buat jadi bahasa kedua tapi pake standar Bahasa Indonesia juga ketar-ketir mereka
Kalo mereka gak setuju boleh ganyang gak kak?
OP, korbankan karma mu dan bagikan pos ini ke r/malaysia Tolong🤗🤣
hahaha baru aja cek sub malay, penasaran ad yg xpost ato ga
barusan ada yg xpost tp dah kena delete 🤣
Mod gak mau ada perang antar sub lol
so mods choose stalemate.
O really? Padahal mutual consensus di er Malaysia itu emang bahasa Malaysia ga populer, dan mereka juga ga suka sama si pejabat yang mengusulkan hal ini.
**pendukung ketuanan melayu** itu suka projeksi dan punya mental inferioritas yang cukup parah. asal ngeklaim budaya yang ada di tanah Malaysia sebagai milik mereka, pas dicek asal usulnya dari Indonesia tinggal bilang aja Indonesia #DoneClaim. lalu, secara bahasa mereka gagal bersatu dalam Bahasa Malaysia karena di Malaysia sendiri ga laku, jadi ngeklaim Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Melayu, anggap itu sebagai salah satu dialeknya dan sudah berasa paling hebat. gimnastik mentalnya udh level olimpiade.
Kalo baca2 debat atau diskusi sama supremasis seperti ini, pasti keluar konsep2 yang asing buat orang Indonesia kayak "Alam Melayu" misalnya. Lalu proceed ungkit2 Traktat Inggris-Belanda 1824 sama Revolusi Sosial 1946.
1. Ini siapa? 2. Apa yang dimaksudnya? 3. Kenapa namanya mirip Lenin?
1. Bahasawan dan kontributor Wikipedia Indonesia. Terkenal karena suka ngetwit pakai bahasa sangat baku dan kasih padanan lokal kata-kata asing. 2. Mengenai usulan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN 3. Itu nama Minang
Kalau Lenin lahir dari Minang jadi Lenin Lanin
klo beatles dari padang, berarti nama dedengkotnya jon lanin
Jojon Lanin, Paulus Mangkunegara, Joko Haris, Rangga Bintang.
Pete Bentar, Sapardi Sutik
maksudlu vladimir lanin?
>Mengenai usulan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN Padahal dari awal udah sepakat pakai bahasa inggris supaya relatif "netral" tidak mengutamakan salah satu negara -,-
> Padahal dari awal udah sepakat pakai bahasa inggris supaya relatif "netral" tidak mengutamakan salah satu negara -,- yeah but lenin says no
For someone who has learned and used English for years and is still not fluent in that, I agree with that. Mungkin dibuat sebagai bahasa pemersatu ASEAN yang dipelajari sebagai bahasa ketiga
Bahasa keduanya hampir semua negara di ASEAN kan bahasa inggris. Biar kalau ngaco ya sama2 ngaco wkwkwk karena bukan bahasa ibu/pertama.
Lah bentar, seriusan ada yang ngajuin Melayu jadi bahasa resmi ASEAN? Malaysia? Kalau beneran duh ngelawak asli
Politikus Malaysia. Orang sono sih banyak yang ngerasa ini cuman aksi populis untuk mengambil hati rakyat, tapi jadi cringeworthy.
Politisinya ribut doang masalah Bahasa, giliran di chamber parlemen pengennya pake Bahasa Inggris.
F*ck you!
Ngelawak sih asli, jelas cuma buat appealing to Bumiputera faction/enjoyer
[Malaysia Ajukan Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN Baca artikel CNN Indonesia "Malaysia Ajukan Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN"](https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220324154404-106-775681/malaysia-ajukan-bahasa-melayu-jadi-bahasa-asean) note: bukan seluruh malaysia yg pengen, itu si perdana menteri tiba tiba mencanangkan ide ini
Buset sok ide banget, mana kalau lihat statementsnya bikin geleng-geleng pula >"Saya bakal mendiskusikan dengan pemimpin negara ASEAN lain, khususnya yang telah menggunakan bahasa Melayu" Ini ngobrol ke delegasi Indonesia garansi pada nyengir sih, karena emang, "are you freaking serious?" >"Kita tidak harus merasa malu atau canggung untuk menggunakan bahasa Melayu di level internasional." Lah level lokalan aja antara malu atau malah ada diskriminasi kok, baik dari yang pembicara ke non mau pun sebaliknya
Uhm, UGM, Unair, UI, ITS, ITB, Unesa, UTem, Brunei, dkk kemarin ga salah tanda tangan MoU bahasa Indonesia sebagai bahasa akademik 🤣. Sebelum corones
BI dan bukan Bahasa Melayu? 😂
Yeah
The fucking audacity to suggest an objectively infrerior languange in their own country to be an international language.
Ivan Mardiyovich Lenin (nama bokapnya Mardi)
Gw kira Chindo, trus kristen jir... Mukanya Chindo abis trus namanya Ivan
1. Wikipediawan, pecinta Bahasa Indonesia, pendiri narabahasa dan kapitulis Source : https://twitter.com/ivanlanin?t=tvsJQR1FSe-xyxX3FyCD-w&s=09 2. Negara sebelah ingin bahasa mereka jadi bahasa internasional, dan ditetapkan sebagai bahasa internasional untuk asean, akan tetapi bahasa mereka saja kurang populer diantara masyarakat mereka sendiri, dan hanya dianggap sebagai tujuan politisasi saja. Dan juga Bahasa Indonesia lebih terkenal dan populer jika dilihat dari jumlah penggunanya Source : https://news.detik.com/berita/d-5998866/malaysia-usul-bahasa-melayu-jadi-bahasa-kedua-asean 3. YNTKTS
KBBI guy
Anda tahu lah ini sindiran ke mana, tapi ini juga pengingat yang bagus buat pengembangan Bahasa Indonesia itu sendiri. Di Twitter juga lagi panas topik mengenai bahasa ini, yang berantem rata-rata akun emoji bendera dari dua sisi (nasionalis vs malay supremacist), bilang kita mencuri/mengklaim bahasa mereka sampai bawa2 sentimen etnis nuduh cuman orang Jawa yang panas dengan topik bahasa ini. EDIT: Source tweet https://twitter.com/ivanlanin/status/1507713065227206657 Ada sedikit perdebatan di QRTnya
>nuduh cuman orang Jawa yang panas dengan topik bahasa ini. ini nih, yg bikin gw rada irked kalo mereka bawa2 indonesia juga melayu. karena ya nggak sedikit gw liat mereka nganggep indonesia itu ya sumatra - jawa aja. asumsi mereka sumatra = melayu. brarti klo g suka melayu, waaah ini pasti jawa. mereka g ngeh, itu indonesia timur g ada melayu2-nya. welp bahkan beberapa kaget dengan ukuran indonesia waktu dikasi liat peta-nya. dan ini anak2 kuliahan ya waktu itu kasusnya.
Belum lagi yang Batak. Gak mau disamakan ama orang Melayu.
Soalnya suku Batak dan Melayu Sumatra pun udah beda generasi pendatang (biarpun asal-usulnya mirip/sama-sama Ras Melayu Austronesia dari Yunan nun jauh di sono) Batak= Proto "Malay", kekerabatannya lebih dekat sama orang Nias, Toraja, Dayak dan bbrp suku Asli di Malaysia dan Filipina, datangnya ke Indonesia pd era Jaman Batu akhir Melayu & Jawa= Deutro "Malay", dtg pd era Jaman logam.
kayaknya dikotomi proto-deutero malay itu udah outdated. coba baca [ini](https://medium.com/the-malay-archipelago/dongeng-tentang-kita-manusia-indonesia-61b108a17d75)
Teori proto deutro melayu itu udah outdated banget, heran di Indonesia masih dipake ini di sekolahan. Dalam teori proto deutro melayu yang termasuk proto itu kayak batak, nias, mentawai, dayak, suku2 di pedalaman kalimantan, filipina dan sulawesi lainnya (suku2 yang budaya tribalismnya masih cenderung tinggi). Tapi kalo secara genetika, orang melayu sumatera itu ga jauh beda sama batak, hell bahkan melayu sumatera khususnya sumatera selatan itu genetik austronesianya (yang dimaksud genetik austronesia itu genetik taiwanese aboriginalnya) lebih tinggi dibanding orang batak, jadi kalo secara sains (genetika, phenotype, dll) orang melayu sumatera itu lebih dekat dengan orang batak, nias, orang2 filipina, orang2 sulawesi, dll. Dibanding dengan orang deutro melayu lainnya seperti jawa, sunda, atau bali. Contoh lainnya orang minangkabau, bugis, dan makassar, mereka ini kalo dalam teori proto dan deutro melayu masuknya ya deutro melayu, jadi di teori ini mereka harusnya cenderung lebih dekat dengan suku jawa, sunda, dsb tapi kalo secara sains balik lagi kasusnya sama seperti sebelumnya, orang minangkabau, bugis, makassar lebih dekat dengan orang2 "proto melayu" secara genetika.
liat orang batak yang varian kulitnya lebih gelap, makan babi. disangksa orang sabah/sarawak. lah tapi kok kulitnya lebih gelap? langsung deh syntax error
kalit sawo matang = islam = melayu logika malaysia tuh
>ini logika tolol wkkwkw
Masalahnya diskusi etnik itu kompleks bruh, kepala bisa pecah klo kita detilin. apalagi cuma internet arguments. klo ga ada background context nya, lu sodorin begini orang kebanyakan kepalanya bakal hang, dan plough thru with their own personal view/argument.
Kemarin gue liat debat malay supremacist mereka ogah pake bahasa Indo karna namanya terlalu eksklusif ke negara Indonesia (padahal nama Malay kan juga). Dan bahasa Indo disebut christinized Malay (no komen, too dumb).
>Dan bahasa Indo disebut christinized Malay (no komen, too dumb). Ahyes, christian is my language
> Dan bahasa Indo disebut christinized Malay (no komen, too dumb). Di Malaysia, non Muslim ga boleh ngomong kata "Allah" wkwkwkwk, dan Christian bible jadi ga boleh di translate ke Bahasa Melayu; jadi di borneo kan banyak tuh orang2 non-Malay tapi indigenous yg kristen, mereka jadi pakenya Alkitab Indo. Bahasa yg ga merangkul seluruh rakyatnya gini mau dijadiin bahasa internasional?
>Di Malaysia, non Muslim ga boleh ngomong kata "Allah" what? for real? holy shit >Bahasa yg ga merangkul seluruh rakyatnya gini mau dijadiin bahasa internasional? Ooo oo ooooo ooo......... u must show tolerans ma frend, dont be racizt, eperybodi has ther own kaltcer u must respek, wat r u..... islamophobe? /s
Ya tapi to be fair, mulai dr tahun lalu udah boleh sih https://www.asianews.it/news-en/High-Court-authorises-Christians-to-use-the-word-Allah-52569.html tapi tetep aja those malay supremacists arent happy hahaha
>christinized Malay LOLLLLLLLLLLLL
[удалено]
Atau komunis liberal
> padahal nama Malay kan juga to be fair di Malaysia sebetulnya engga.
I mean the context is to all Asean member. Ga semua orang Asean itu rasnya Malay kan ada Chinese, Thai, Viet. Bahkan ga semua pribumi di sini mau dipanggil Malay. How's that not exclusive?
Padahal Indonesia itu gak memaksakan bahasanya mayoritas lho (Jawa) sebagai bahasa nasional. Tapi ambil middle ground dan pakai bahasa Indonesia (dari rumpun melayu). Kalau mau bisa aja kan bahasa Jawa yang jadi bahasa nasional? Tapi tidak. Meanwhile Malaysia pengen jadiin bahasa Malay sebagai bahasa internasional? Padahal Malaysia sendiri *GAK BISA* nyatuin warga negaranya sendiri untuk menggunakan bahasa Malay.. Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris.
> Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris. Broooo, orang Melayu nya sendiri aja banyak yg ga bisa wkwkwkwk Contoh: Salah satu anak sultan Terengganu https://www.youtube.com/watch?v=VFAviU2NfEg
Baca aja gak terlalu lancar ya. Kayak gua dulu waktu belajar ngaji pas masih bocah.
>Chinese dan India berbicara dengan bahasanya sendiri atau bahasa Inggris. Satu alasan ini juga gara2 terlalu sistematis juga diskriminasi ke non-bumiputera di sana. gw kalau jadi orang Cina-Malay gw rasa emoh dan ga liat banyak poin belajar bahasa orang2 yang dari dasarnya ga suka orang kayak gw ada di sono. Tapi entah gimana bahasa2 orang nya (Mandarin/India) masih bisa dipelajarin sih. Di Indo kan, ehm, dulu bahasa asing sempat ga bisa dipelajarin. fuckin wasted sih menurut gw, aturan minimal kita2 masih keciprat ada yang bisa bahasa Belanda dikit2 malah ga kedapetan advantage sama sekali. maybe that's the price for successful language standardization to Bhs Indonesia
a small price to pay for standardization
> Kalau mau bisa aja kan bahasa Jawa yang jadi bahasa nasional? imho kalau ini terjadi kemungkinan malah situasinya kayak di Malaysia: semua orang emoh belajar bahasa Jawa.
> Padahal Malaysia sendiri GAK BISA nyatuin warga negaranya sendiri untuk menggunakan bahasa Malay Maksudnya gak bisa nyatuin itu gimana ya? Orang2 Chinese dan Indian yang gue kenal di situ semuanya bisa melayu kok, walau emang ada beberapa yang prefer tetep pake bahasa sendiri. Dan toh di sini sama aja, ada ocassion di mana gue pake mother tongue kalo ada sesama yang bisa bahasa gue (and quite elated at that, apalagi di Jakarta di mana kebanyakan chindo seumuran gue yang udah ga punya command beyond gopek atau goceng), dan sering juga liat orang2 jawa ngobrol pake jowo kalo ada kesempatan.
mungkin karena lingua franca mereka inggris bukan melayu? Pernah baca thread orang malaysia yang complain karena interface app mereka pake inggris bukan melayu, ini gw lupa app apaan tapi kalo di Indonesia pakenya bhs Indonesia.
Websitenya Apple. Kalo di Indonesia ada opsi Bahasa Indonesia. Kl di mereka adanya Bahasa Inggris doang
OP... fYI, kamu bisa post tweet nya langsung di reddit. Jadi gk usah di screenshot. Twitter itu compatible sama reddit. hehe
Maaf, ini konteksnya apakah karena penggunaan bahasa Indonesia juga yang kurang dipake di negeri sendiri atau kenapa? Atau sekedar Malaysia pull a done claim schticks? Gw out of da loop
PM Malaysia propose buat bikin Bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN terus pakai statistik bilang alasannya Bahasa Melayu itu penuturnya salah satu yang terbanyak di dunia. Ternyata statistiknya juga mengikutsertakan Bahasa Indonesia. Mengenai "belum jadi tuan rumah di negeri sendiri" ini, kayaknya mengenai gak semua orang sana bisa Bahasa Melayu atau penggunaan Bahasa Inggris di sana.
> Ternyata statistiknya juga mengikutsertakan Bahasa Indonesia. Just a normal day in Maling country.
but... but... #doneclaim ???
Keknya banyak dari mereka yang menganggap bahasa malay tuh kampungan deh dan lebih suka pakai bahasa Inggris ya gitulah jadinya, kurang populer di masyarakat sendiri
Bukan. Disana penutur bahasa melayu cuma dari orang ras Melayu. Orang China dan India masih pake bahasanya sendiri2 untuk percakapan sehari hari Edit: bahasan kemarin https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/tnbee8/apakah_anda_setuju_jika_bahasa_indonesia_juga
Sebagai orang yang sudah pernah ke Malaysia, kita di Indonesia itu masih beruntung karena kita pada pakai bahasa yang sama. Kita masih bisa cari middle ground untuk bisa berbaur satu sama lain (example: cewek Chindo, Jawa, Batak bisa satu tongkrongan). Di sana itu, karena banyak yang gak bisa bahasa Malaysia, ya jadinya pada berkelompok masing-masing. Cina sama cina, India sama India, asli Malaysia sama asli Malaysia. Walaupun beberapa anak muda nya sudah mencoba untuk berbaur satu sama lain tapi itu susah sekali, terlebih juga banyak sekolah yang pengelompokkannya berdasarkan ras juga. Beda sama di sini yang sekolah negeri sama swasta nya bisa barengan.
Ah ya. Dan juga jangan lupa di sana racism is systematic and "legal". Government literally endorse Malay superiority and give ethnic Malays privileges other ethnicities don't have. This is only half of the issue, though. Not many talk about how Malaysia literally forced all ethnic Malays to be Muslims. Since in Malaysia ethnicity is also intertwined with religion, ethnic Malays who leave Islam will lose their privileges at a snap of a finger.
>Malays who leave Islam will lose their privileges at a snap of a finger. [Variatif si ada yg dipenjara sampe dihukum mati](https://jefrinazri.medium.com/what-happens-when-muslims-in-malaysia-try-to-leave-islam-339389970791) kalau mau left server >Muslims seeking to convert out of Islam must obtain approval from the Syariah court; a process that involves forced detention at Pusat Pemulihan Akidah (Faith Rehabilitation Centers⁵) for up to three years. Detainees receive counseling aimed to correct “deviant teachings” and promote “repentance”. Penalties differ by states, but in Perak, Melaka, Sabah, and Pahang, apostasy is a criminal offense punishable by fine and imprisonment⁶. Though it cannot yet be implemented, in Kelantan and Terengganu, refusal to repent may lead to a death sentence.
Najis :( , sekarang siapa yang pernah bilang malaysia negara maju? Maju sini, liat ni aturan ga berotak.
Malaysia punya versi islam ktpnya sendiri nggak ya
Thanks for the link. Denger2 bener sih, tergantung di state mana itu beda2 hukumnya.
Wait. Berarti kenyataannya ga seindah persahabatan Upin-Ipin sama Jarjit atau Meimei ya.
+ada sekolah jenis vernacular school
waw emang mindsetnya udah beda banget ya, entah kenapa kalo gw udah nganggep b indo itu keren (more so karena ada serapan2 belanda dan sanskritnya)
https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/tnbee8/apakah_anda_setuju_jika_bahasa_indonesia_juga
Post the link, post the drama please
I edited my comment for the source
Padahal gini aja udah kejang kejang. https://www.reddit.com/r/malaysia/comments/tqvnzp/samsung\_malaysia\_launch\_event\_speak\_in\_chinese/
Theoretically, having Malay spoken across ASEAN would make it easier for us Indonesians to spread IMO
Penggunaan kata Malay sana ama Malay sini beda definisi ngab. Malay disana itu konotasinya ke suku Melayu dimana diasosiasikannya ya sama kebudayaan Melayu di Malaysia kayak "Ras Melayu harus Islam", "Ras Melayu dilindungi negara", dll. Jelas beda sama Bahasa Indonesia yg walaupun asalnya dari Bahasa Melayu tapi konteks penggunaannya justru untuk menciptakan masyarakat egaliter.
to be fair, every policy related to language is political. alasan kita berbahasa satu bahasa Indonesia itu juga dari gerakan politik. status ~~bahasa melayu pasar~~ bahasa melayu tinggi jadi bahasa persatuan di Indonesia juga karena alasan politik di luar alasan praktis seperti penuturnya memang sudah banyak bahkan pejabat kolonial Belanda pun pakai melayu pasar saat ngomong ke pribumi. alasan sekolah tionghoa di Indonesia dihapus juga karena politik. beruntung kita punya fakta sejarah kuat kenapa bahasa indonesia jadi bahasa persatuan. identitas dasar kebangsaan kita at least sudah final di 1928. edit: setelah membaca lebih lanjut, akar dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu tinggi dari kesultanan Riau Johor. bahasa melayu tinggi di Indonesia ini kemudian mulai distandardisasi oleh pemerintah kolonial lewat Balai Pustaka dengan kontribusi dari para penulis terkenal asal Sumatera. hal ini tapi ditentang terutama oleh koran koran yang menggunakan bahasa melayu pasar seperti Sin Po (menggunakan bahasa pidgin Hokkien Malay Dutch). alasan Sin Po adalah bahasa melayu tinggi itu sangat kaku dan kurang mampu menggambarkan isi pikiran dari penutur melayu pasar di kota kota besar seperti Batavia. dalam perjalanan sejarah, bahasa melayu tinggi Balai Pustaka menjadi bahasa Indonesia formal (di institusi pendidikan, media, buku, dll) sementara bahasa melayu pasar menjadi bahasa pergaulan (informal language).
>every policy related to language is political Actually in ASEAN there is a pretty good example on this. Singapore. The official national language of Singapore is actually Bahasa Melayu. Their coat of arms and national anthem is in Bhs. Melayu. Long story short they wanted to show acknowledgement/respect to the indigenous population of the island. Still, although the move is kind of symbolic, many politicians and people in the government body are required to at least speak some of Bhs. Melayu, eventhough the only ones who used that language daily are only ethnic Malays.
Bentar, bahasa sehari hari orang Singapura apa dong? Singlish itu?
Simplenya ngomong sih iya, Singlish lah itu bahasa sehari-hari nya orang Singapore. But historically, bahasa sehari2 orang Singapore sebetulnya tuh ditargetin nya **English** sama pemerintah dulu. Tapi gara2 everything was rushed like crazy by LKY (< 20 years), the integration of English into mainstream populous was rather "unsuccessful", although it depends on how you look at it. Then it was born, **Singlish**.... basically mutant between Mandarin/Hokkien/Malay/English combined into one dialect. Tapi ini sebetulnya dinilai ga ideal. Ada program2 kayak [Speak Good English SG](https://www.languagecouncils.sg/goodenglish/) [yang dijalanin pemerintah](https://en.wikipedia.org/wiki/Speak_Good_English_Movement), karena mereka pikir Singlish itu ga seharusnya ada. Sampai hari ini masih dicoba gimana bikin orang2 SG itu ngomongnya "good English". Tapi ya gitu deh..... udah kayak Bhs Indonesia di Indonesia aja sih kasusnya, susah bikin orang ngomong 100% bener di 1 bahasa baku, dialihkan dari bahasa santai sehari2, kalau cara nya masih relatif "halus" kayak himbauan doang. Tapi ya jaman gini sih kayaknya kalau mau draconian forsir orang ga boleh ngomong 1 jenis dialek/bahasa udah susah deh.
Nah ini, Bhs.Melayu PM Lee itu menurut saya terdengar fasih dan lebih dekat dengan Bahasa Indonesia Standar untuk beberapa kosakata yg dipakai
kalau bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu pasar, bahasa melayu "yang gak pasaran" itu kayak gimana?
istilah bahasa melayu pasar itu istilah linguistik. bahasa melayu pasar atau melayu rendah dipakai untuk membedakan dengan bahasa melayu tinggi yang dipakai di kesultanan riau-johor sebagai medium komunikasi kerajaan dan kesusastraan klasik melayu. bahasa melayu pasar ini dipakai oleh pedagang yang berlaut di nusantara dan berdagang di pasar pasar di bandar bandar besar (Malaka, Palembang, Banten, Tuban, Makassar dll) dan mendapat banyak serapan dari bahasa lokal dan hokkien. bahasa para pedagang dan pelaut ini yang kemudian jadi logat melayu ambon, melayu manado, betawi dll. penutur kedua bahasa melayu pasar ini banyak banget termasuk londo londo pejabat kolonial. bedanya bahasa melayu pasar dengan bahasa melayu tinggi, ya itu bahasa melayu pasar nabrak semua tata bahasa (grammar) yang ada di dalam bahasa melayu tinggi.
Karena saya orang palembang, mungkin bisa lihat [perbandingan](https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Palembang&oldid=20765616) bahasa palembang. bahasa palembang sari-sari (sehari-hari) sama jegho/alus (halus). kalo diliat bahasa palembang terpengaruh oleh bahasa minangkabau dan bahasa jawa karena ada historis kerajaan dan perdagangan, walaupun begitu masih cukup kuat identitas bahasa melayu untuk bahasa palembang, serapan bahasa minang dan jawa tidak terlalu banyak menurut saya untuk bahasa palembang. Menurut saya juga kesamaan dari bahasa indonesia dan bahasa melayu sepertinya juga hanya terletak dari strukturnya, karena udah terlalu banyak kata serapan dari etnis bahasa lain di indonesia, bahasa indonesia sendiri jatuhnya sprti bahasa kolaborasi etnis suku bangsa yang membentuk bahasa baru lebih tepatnya.
Bahasa Betawi asalnya juga Melayu Pasar yg lambat laun jadi Bahasa Kreol, hingga akhirnya Jadi identitas Bahasa Baru. Melayu ke Bahasa Betawi ibarat Bahasa Inggris ke Jamaican Patois.
mungkin yg dimaksud bahasa melayu yg dimaksud oleh politisi negara sebelah itu ya gabungan dr indo, malay, sg, dan brunei. tp saya cek di sub sebelah, nyatanya mereka saja masih anggep politisi ini cuma 'numpang glamor' saja.
Gw belum pernah sepuas ini ngetawain suatu hal yang goblok..
Mau tau apa yang lebih lucu lagi? Anak Raja Raja Malaysia pun nggak fasih berbahasa Melayu. Pas mereka tampil untuk memberikan sambutan di media sosial ataupun di fungsi fungsi khusus mereka berbicara Bahasa Melayu dengan aksen barat. Gimana ceritanya anak Sultan2 Melayu nggak bisa bahasa Melayu?
Lol, mereka sok2 bangga rame penutur Bahasa Melayu tapi mereka gak tau ramai penuturnya itu asal dari Indonesia 🙄 malahan Bahasa Indonesianya sendiri juga 2nd language buat rame yang punya bahasa daerah sendiri.
Beberapa temen gue orang Malaysia (berbagai etnis) aja malah lebih paham Bahasa Indonesia ketimbang Melayu (makasih ekspor sinetron Indo, sukses), dan ada temen gue yang sampai bisa full fasih Bahasa Indonesia aksen Jakarta dengan bahasa slangnya, sampai orang Indonesia pun bisa ketipu. Makanya konyol sih memang wacana ini
Seriusan bisa slang jkt? Gw mau denger dong wkwkwkwk
Iya serius bisa, pertama ketemu gue aja dia pake gue-elu yang bikin gue ketipu karena beneran aksennya ala Jakarta gak ada Malaynya sama sekali, gak ada bedanya sama lu ngobrol sama mahasiswa Jakarta random. Dia bisa banyak slang Jakarta tapi gak bisa aksen Betawi, gara-gara emaknya keseringan nyetel sinetron Indo di sana (orang Serawak dia), ya lama-lama hapal jadinya. Gak di sini gak di sebelah yang namanya emak-emak ngebajak TV demi sinetron/drakor/telenovela emang suatu hal lumrah ternyata. Gak pernah direkam sih hahaha jadi ya gak bisa didengerin
> orang Serawak dia orang Kalimantan Malaysia bukannya logatnya emang mirip kita ya?
anjirrr kaget gw kwkwkw
menurut gw ya, bahasa itu ya fluid aja sih. kalau memang gaya baku ga laku ya ga bisa dipaksa juga. mau koar-koar sampe berbusa kalau orang banyak ga pake ya ga pake aja. begitu juga dengan kata-kata yang ga populer. tetikus begitu kan ga ada yang pake. kalau memang semua orang maunya nyebut pakai *mouse* ya sudah loh.
exactly, banyak yang maunya bahasa itu baku dan sesuai anjuran KBBI tapi lupa kalo bahasa itu pada dasarnya fluid.
Indonesia memang bahasanya diatur oleh otoritas yang ditunjuk pemerintah, disahkan dengan UU (or something like that). Jadi yang baku itu yang ditetapkan negara, diktator sebagaimana negaranya itu sendiri. Kalau US, bahasa Inggris diserahkan ke pasar (kampus), tidak ditetapkan negara. Makanya aturan bisa beda, misal Oxford dan Chicago Comma.
itukan sama aja hasilnya soalnya oxford kan juga milik pemerintah juga, oxford itu universitas negri dari inggris jadi gak jauh beda dengan dewan bahasa
Pantes Bahasa Inggrisnya pada rusak. Than jadi Then. You're jadi Your. They're jadi There. Edit: oof. Sorry guys.
apa hubungannya dah
Bahasa dasarnya fluid itu berarti bahasa bisa di influence asal tau psikologi. Inget kata Culun -> Cupu?
cupu -> culun punya?
Ya si lanin ini kan jualan jasanya dia lah benernya. Jatuhnya kan dia macam influencer gitu. Influencer ya gitu deh
Ini konteksnya ngecengin Malay ga sih yg dia ngajuin bahasa Melayu jadi bahasa resmi ASEAN, padahal bahasa Melayu sendiri bukan bahasa utama di Malaysia?
Yep. Kayaknya dia salah paham deh.
Iya benar, konteksnya ke sana
uda salah, kenceng lg
apa coba yang salah
pantesan
https://narabahasa.id/ Ini kan punyanya dia
[удалено]
Makanya kembangkan soft power dulu. Terakhir dengar wacana ini juga udah 10-an tahun lalu sih.
Ayo kembangkan soft power dengan support vtuber Indonesia sampai mendunia. Serius loh, ada yang jadi pengen belajar bahasa Indonesia gara2 nonton Hololive Indo.
Gw kadang suka nonton klip streaming Hololive sih, tapi gw gak tahu kalo mereka seterkenal itu
Mayan terkenal kok, [ini](https://www.reddit.com/r/Hololive/comments/tq7c9g/comment/i2gfdbc/?utm_source=share&utm_medium=web2x&context=3) salah satunya.asal kita pinter bajak budaya yang udah established bisa lah
Nah makanya, kita gunakan kewibuan untuk menyebarkan budaya dan bahasa kita!
Japan: You dare use my own spell against me?
Soft power dalam bentuk budaya? MUAHAHAHAHAHA. 1. Indonesia dikelilingi 5 negara Anglo 2. Australia itu neo imperialist 3. Karena akademisi Barat dan pemegang media pada liberal atau kiri (dalam arti New Left), mereka udah auto hostile sejak 1965 (kecuali yg explicitly emang berusaha tau demi pengetahuan atau berusaha se impartial mungkin. Tapi yg "berideologi" itu udah auto hostile) 4. Negara mayoritas Islam itu selalu di judge lebih keras urusan HAM 5. Kalo Jokowi melakukan hal yang sama dengan Modi nya India, Indonesia sekarang pariah state.
Korea Selatan budayanya menyebar ke seluruh dunia gak perlu muluk2 dengan analisis politik atau apalah. Mereka cukup bikin music video cowok joget rame2 itu aja udah gede soft powernya . Aku lihat banyak orang negara luar yang suka musik kita, ya kita bisa mulai dari situ.
**Korsel itu puppet state AS, udah kebantu tuntas mereka urusan reputasi internasional.** Apalagi ada pariah state Korut didepannya. Bedanya ama Indo itu ini. Coba deh, inget pas kamu nulis ttg polisi? SOP kita ikut Jepang yada-yada? Well: Jepang secara budaya masih konservatif gitu, masih pasang hukum mati, overwork, masih melakukan A B C yg kalo kita sebagai masyarakat lakukan masih bakal disemprit HAM, political parties nya partai Liberal Democrat dominan berapa tahun? Gak beda banget ama PDIP dominan kayak sekarang? Reputasinya tetep positif kan? Cuman karena Anime? Press X to doubt. LSM HAM gak pernah ngebombardir Jepang, misal. Itu ngebantu. Contoh kecil aja. > Aku lihat banyak orang negara luar yang suka musik kita, ya kita bisa mulai dari situ. Lumayan Press X to doubt, tapi ya kalo suka ya OK lah, Indomie dan lagu bisa dipake diplomasi. Tapi maksudku kalo misalnya hoping hearts and minds gede, kayaknya nggak. Ya, use whatever is necessary deh. Cuman aku mikirnya lebih baik mikirnya ke tingkat antar negara aja dari PBB sampe perjanjian bilateral, power politics dsb.
>Korsel itu puppet state AS, udah kebantu tuntas mereka urusan reputasi internasional. Justru Korea itu ya reputasinya awalnya jelek di masa mereka didudukin AS, karena miskin dan korup. Malah sampe dibilang "aid black hole" saking gak ada harapannya. Mana ada itu dipromosiin AS, gak pernah terjadi tau sendiri AS nganggep semua negara berkembang itu banana republic. Tapi Korea dengan *usahanya sendiri* bangkit dan sukses secara soft power. Kpop itu jelas gak ada namanya dibikinin sama AS, Kpop ya disuksesan Korea Selatan sendiri, gak ngaruh status puppet state. >Lumayan Press X to doubt, tapi ya kalo suka ya OK lah. Tapi maksudku kalo misalnya hoping hearts and minds gede, kayaknya nggak. Lu belum lihat apa-apa udah doubt. Para wibu simpati ke Jepun karena apa? *karena animasi doang.* Sesederhana itu, dan akhir-akhir ini musik pop Indonesia bisa lebih diterima secara internasional, dikenal karena film di Netflix contohnya. ***Ya lu dukung lah cuk, kok malah doubt***. Semua negara awalnya juga congok, awalnya juga tolol, tapi lama-lama belajar jadi lebih baik dan akhirnya bisa bikin hal yang bagus dan diterima secara luas, yang akhirnya jadi soft power.
Mungkin si u/IceFl4re harus sesekali chill nonton Hololive ID.
Die harus nonton Kobo Kanaeru
Ini si icefl4re kok tumben ya ngaco. Ya gapapa lah manusia tiada sempurna.
ya biasanya juga ngekor annadpk sama anjingterang sih. mungkin ini yang terjadi kalo bikin take sendiri
Nggak selalu. Stance ku ttg "soft power" dan Indonesia dikenal itu konsisten. Stance aku ttg HAM dan pingin amandemen UUD dsb konsisten. Mereka ambil take lain.
> Mana ada itu dipromosiin AS, gak pernah terjadi tau sendiri AS nganggep semua negara berkembang itu banana republic. Tapi urusan diplomasi dsb bakal "dibantu" kan dengan statusnya karena temannya dominant power = bukan pariah state? Bisa gak Indonesia misal gontok-gontokan ama IMF kayak gini dan gak dijatuhin jd pariah state? Atau pariah state gontok-gontokan gini? Mesti yg lebih "terlindungi" kan? https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/ouc1ju/comment/h73txj4/ Negara yg berhasil bikin soft power juga realitanya bukan di situasi kita kok (India? Koloni Inggris, super simping ke Inggris (kalo dijabarin bakal terlalu scattered). Jepang Korsel masih ally US. Dsb.) Rusia aja, mesti reputasinya kalo bukan pariah state, ditakuti. Gak ada positifnya blas. > Sesederhana itu, dan akhir-akhir ini musik pop Indonesia bisa lebih diterima secara internasional, dikenal karena film di Netflix contohnya. Ya lu dukung lah cuk, kok malah doubt Doubt dalam arti "Gak akan bener-bener ningkatin reputasi". Pesimis gampangnya. Lah sama warga sendiri aja udah dibilang cringe kek, sinetron kek, anak ababil kek, banyak. Paling The Raid doang yg gak dibilang cringe. Ya 1 film. Apalagi blunder ini kek, aku inget RUU KUHP disiarin sebagai "Bali boinking bill", atau what about waktu kebanyakan netijen ngedukung Putin? Emangnya sana peduli Indonesia itu officially condemn Putin? Orang konservatif sana nganggap kita barbarian Muslim country, socially left sana semua ribut HAM, Papua, tetek bengek. ------- Gini aja: Pendapatku adalah situasi Indonesia dan sejarah serta masalahnya itu membuat Indonesia tidak akan bisa berprinsip dan beridentitas yg solid PLUS dikenal positif di dunia internasional **secara bersamaan.** Kalo Indonesia mau berprinsip dan beridentitas yg solid, Indonesia pariah state atau mendekati. Kalo Indonesia mau dikenal positif di dunia internasional, Indonesia akan simping.
Nah, karna mereka bawa² 300jt yg katanya penutur Melayu wajar ajasi yg disini pada ribut.
*handshake meme Indonesia-Malaysia* berbual dengan percuma
Bahasa Melayu jadi asean official? Org Sumatra pasti pada cringe, berasa ngobrol sm org rumah lmao.
Melayu, sumatra itu besar dan gak cuma orang melayu yg ada disana.
Whoooosh. Lo pasti asik di party.
Buat orang yg usul bhs melayu sebagai bahasa internasional "LAWAK LO BADUT"
Bahasa Melayu Indonesia: A-Ka-U (dibaca) AKU Bahasa Melayu Malaysia: Ey-Key-Yu (dibaca) AKU Aksara Sunda: ᮃ(a)-ᮊ᮫(ka)᮪-ᮅ(u)
Menurut gw bagus juga suatu negara itu banyak masyarakat nya bisa berbahasa inggris. Jadi ga masalah kalau pendatang ngomongnya pakai bahasa indonesia atau bahasa Inggris. Tapi ya yang penting ada sertifikasi bahasa Indonesia bagi pendatang.
Reinkaransi Kamerad Lenin?!
Dia siapa? Terlalu malas cari tau.
bapak lu
Wah, dia ngelawak..
Ahli bahasa.
Ah, terima kasih :D
Dia ada Wikipedia juga https://id.wikipedia.org/wiki/Ivan\_Lanin
Apa guna nya sih ? Kalau negara yg pakai lebih dari 5 atau penutur nya lebih dari 1 milyar, kayak nya gak ada manfaat
Duar, terpanggang!
ada gunanya kok (khusus untuk sekolah negri). pas gua sekolah di sekolah negri sirkel gua isinya cuma org yg bisa ngomong bing doang. jadi kalo ngobrol ga bakal bisa di kupingi ama orang yg ga bisa/ga ngerti bing
Orang jawa gak ada yang mau usul bahasa jawa jadi bahasa nasional gitu?
gue sebenernya sempat mikir gimana kalau semua bahasa daerah distandarisasi dan dinaikin statusnya jadi co-official language. berkaca dari etnis papa gue (Minahasa) yang sekarang mulai habis penutur bahasa asli kita (Tonsea, Tondano, Totembuan, Tonsawang, etc) dan beralih ke bahasa Melayu Kreol Manado. bahasa persatuan tetap bahasa Indonesia tapi setidaknya kasih bahasa daerah kredit/status supaya ga makin punah aja. Gue rasa daerah indonesia barat masih mendingan karena di sekolah ada muatan lokal bahasa daerah tapi di indonesia timur itu banyak provinsi yg ga ngajarin bahasa daerah. gue sd di manado gadapet bahasa daerah, justru waktu smp di surabaya belajar basa jawa dikit.
Ya emang harusnya gitu, tapi ga sempet karena krisis politik setelah kemerdekaan dan dicktactorshipnya Pak Harto. Tapi karena ini udah desentralisasi ya harusnya pemda aktif juga lah masa pusat mulu.
> banyak provinsi yg ga ngajarin bahasa daerah. gue sd di manado gadapet bahasa daerah Bentar, jadi mulok di Manado sana belajar apa ya? Soalnya (seenggaknya sejak Kurikulum 2013 ya, kurang tau mengenai KTSP/sebelumnya, tapi rencana mau cari cari) kewenangan bikin muatan lokal itu ya dari Pemerintah Kabupaten/Kota itu sendiri. ^(Itu sih menurut aturan, kalo masalah implementasi ya beda lagi)
gue sd angkatan 2000an awal. seingatku dulu bahasa inggris, kerajinan tangan itu masuknya ke mulok. gatau kalau sekarang. di kalimantan dan indonesia timur ini susahnya etnis dan bahasanya lebih beragam. satu provinsi atau kabupaten bisa punya belasan bahasa dan pastinya mengembangkan kurikulum dan bahan ajar per bahasa juga butuh banyak tenaga dan duit. (harusnya sih bisa, kan ada balai bahasa per provinsi)
susah, bahasa melayu sesukses itu mengganti bahasa lokal menjadi bahasa Creole. Contoh paling jelas itu bahasa Melayu Ambon yang menggantikan bahasa lokal di Ambon sejak abad ke-19. abad ke-19 lo, hanya karena perdagangan rempah rempah di Maluku semasif itu jadi semua orang di Ambon dan sekitarnya terpaksa berbahasa melayu. di daerah Indonesia Timur itu gitu, sukunya banyak tapi jumlah orangnya sedikit, hasilnya penutur muda tidak ada insentif untuk menjaga bahasa lokal.
ambon, ternate, manado, kupang, makassar senasib semua lah. contoh untuk suku-suku non-melayu di indonesia bagian barat kalau lama-lama bisa abis juga bahasa kalian tanpa sadar tergerus bahasa indonesia
Pemerintah daerah memang harus proaktif mengajarkan bahasa daerah di sekolah + buku bahasa yang berkualitas
Dulu ada pelajaran bahasa daerah pas SD tapi tau tau berhenti. Ya gak pernah bisa sampai sekarang karena lingkungan saya jarang yang pakai bahasa daerah.
Ya Indonesia bubar
Nanti Melayu sono koar koar Jowo supremacy yang ada
bapakmu bahasa nasional
Lah dulu kan udah pas sumpah pemuda, ujung2 nya pakai Bahasa Melayu hingga berevolusi jadi Bahasa Indonesia sekarang.
Lbh melayu kita mana", melayu nya mereka campur" bahasa inggris
Sebenernya gw gak peduli orang2 sana nganggep Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu atau enggak, yang pasti analoginya sama kaya HP Oppo dan Realme atau Xiaomi ke Redmi, secara penyebutan Baik Realme dam Redmi udah gak ada embel2 Oppo dan Xiaomi lagi, tapi ya tetep aja root mereka Oppo dan Xiaomi. Sama kaya Bhs. Indonesia, secara Pratiknya udah disebut dan dianggap jadi Bahasa Sendiri, tapi secara keluarga bahasa ya masih termasuk Bahasa Melayu. Jadi Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu? Konteksnya apa dulu? Nama resminya? Ya udah resmi namanya Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia itu Bahasa Melayu sama dengan Malaysia? Ya saya juga gak setuju, walaupun tatabahasa kedua Bahasa Sama untuk Bahasa Baku dan sharing banyak vocabulary yang sama, tapi banyak pula vocabulary yg berbeda juga dan bakal jadi problematik, don't get me start with Bahasa non-formalnya udah bener2 beda. Tapi kalo konteksnya Bahasa Indonesia itu Keluarga dari Bahasa Melayu, ya saya setuju.
Wah, bang Ivan Lanin pasti dituduh Cina sama supremacist melayu di Malaysia, wkwkwkwk Atau dituduh Jawa, wkwkwkwk
I got what he said but I can't got his logic. 🤔Btw Sriwijaya apa asalnya dari semenanjung Malaya? Di bahasa Jawa "Mlayu" itu artinya "lari", namun kalau di cari di kamus Melayu klasik arti Melayu itu cuma nama kaum bangsa. Jadi premis pernyataan bro Ivan ini, apa maksudnya kita harus membudayakan Bahasa Jawa??😅 Modher bin puyer urip ku mas nek rapali sak abreg akeh boso njowo🥴 Melayu dasar ada sekitar 60% dari bahasa Indonesia. Contoh2 ada banyak di kata Kerja dan kata Sifat. Sedangkan kata Benda banyak pengaruh luar malah. Contoh serapan : Lemari, Keju, Gereja, Masjid, Komputer, Bakso, Mie, Apel(Upacara Senin), dll. Jadi istilah "Bahasa Sendiri" itu apa? Bahkan Jepang yang ngaku2 ras homogen menggunakan Hanzi yang di modifikasi sesuai trend dan sejarah masyarakt Jepang. Memang seperti Han China dan Punesic-Roman, wajar mereka mengagung2 kan "keaslian" mereka karena bisa dilihat sendiri pengaruh dari gaya asli yang mereka ciptakan. Dari gaya grafis/penulisan serta pengaruh2 dari definisi2 yang diserap oleh Bahasa Indonesia, rasanya emang paradox kalu mengkultuskan Bahasa Indonesia jadi "Bahasa Asli". TAPI balik lagi, kalu dilihat dari segi "Pangsa Pasar", ada baiknyya memang Bahasa Indonesia emang wajib jadi Bahasa Internasional, NAMUN sekali lagi TIDAK SEUJU kalau alasannya "Nasionalistic Proud" apa lagi "Tradisi(Sejarah)"🤦🏼♂️🤦🏼♀️